TIMES NUNUKAN, WONOSOBO – Dunia sepakbola di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah kini memiliki pusat pembinaan pemain muda yang serius dan profesional melalui hadirnya Wonosobo Elite Football Academy (WEFA).
Didirikan pada 15 September 2024, WEFA tumbuh pesat menjadi akademi sepak bola unggulan dengan sistem pelatihan modern dan berstandar.
Akademi ini semula memulai kegiatan di Lapangan Manggis, Leksono, sebelum resmi menjadikan Lapangan Mirombo, Rojoimo sebagai home base.
Dengan membuka lima kelompok umur mulai dari 6 tahun hingga 17 tahun ke atas, WEFA menerapkan sistem latihan tiga kali dalam seminggu dan kurikulum menyeluruh.
Longmarch dan latihan langsung di alam menjadi salah satu kurikulum di WEFA. (FOTO: Tri Sejati for TIMES Indonesia)
"Kami ingin mencetak generasi pesepak bola yang tidak hanya kuat di lapangan, latihan 3 kali, dengan kurikulum yang lengkap. Ada 5 kelompok umur, dari 6 tahun sampai diatas 17 tahun," ujar Tri Sejati, Admin dan Media Officer WEFA, Senin (6/5/2025).
Ia menambahkan bahwa program WEFA mencakup latihan fisik, latihan teknik di lapangan, pembelajaran taktik di kelas, latihan mental, gym training, serta latihan alam seperti longmarch.
Latihan fisik dan kebugaran di Gym menjadikan kurikulum di WEFA lebih menyeluruh. (FOTO: Tri Sejati for TIMES Indonesia)
Evaluasi dilakukan secara berkala melalui Tes asesmen dan pembagian rapor kemajuan setiap pemain.
"Ada pembagian rapor juga biar mereka bisa evaluasi, rapor itu hasil dari penilaian pelatih yang sudah berpengalaman," imbuhya.
Dibina oleh 8 pelatih berlisensi dan berpengalaman yang mayoritas merupakan official dari PSIW Wonosobo, para siswa WEFA mendominasi event lokal seperti POPDA.
Prestasi lain dari WEFA di antaranya adalah mengirim 10 pemain untuk trial di Liga 2 Indonesia, mewakili PSIW pada event Soeratin KU15, serta menjuarai berbagai turnamen baik di Wonosobo maupun luar kota.
Saat ini, WEFA memiliki kapasitas 150 siswa aktif, dan kembali membuka pendaftaran. Pada tahap pembukaan di tahun 2024, antusiasme masyarakat sangat tinggi dengan masuknya 720 pendaftar.
Untuk menambah daya tampung siswa, WEFA melakukan upaya kerjasama ASKAB dan beberapa instansi kedinasan di Wonosobo, mereka juga tengah mengajukan afiliasi Asprov PSSI Jawa Tengah.
Segala upaya ini membuktikan keseriusan WEFA dalam menjadikan mereka salah satu akademi sepakbolah diperhitungkan.
"Pendaftar membludak, sementara daya tampung hanya 150 orang. Mei ini kami buka pendaftaran. Untuk menjamin kualitas akademi, kami juga membebaskan biaya bagi penerima beasiswa prestasi dan BIDIKMISI," pungkas Tri Sejati.
Harapan ke depan, WEFA ingin menjadi pusat pembinaan sepak bola terbaik di Jawa Tengah, bahkan nasional.
Dengan semangat pembinaan yang menyala dan visi yang jelas, WEFA kini menjadi simbol harapan baru bagi dunia olahraga di Kabupaten Wonosobo. Sebuah akademi yang bersiap mengukir sejarah di panggung sepak bola Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: WEFA dan Angin Segar Akademi Persepakbolaan di Wonosobo
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |