TIMES NUNUKAN, CIANJUR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah memantapkan komitmen untuk memajukan sektor perkeretaapian dan wisata di Tatar Sunda melalui penandatanganan kesepakatan.
Prosesi penting ini dilakukan di atas Kereta Inspeksi (KAIS) saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam perjalanan dari Purwakarta menuju Stasiun Gambir, Jakarta.
Dia mengungkapkan bahwa mewujudkan pembangunan transportasi kereta api yang ambisius di Jawa Barat memerlukan dukungan finansial yang substansial serta kolaborasi dari seluruh pihak terkait.
"Mohon doanya agar kami dapat memperoleh dukungan pembiayaan demi merealisasikan semua harapan besar ini. Saya berharap Pemprov Jawa Barat akan terus harmonis dalam bekerja sama dengan PT KAI,” ujarnya dikutip TIMES Indonesia dari akun Instagram @dedimulyadi71, Rabu (3/12/2025).
Gubernur juga berharap kehadiran kereta wisata yang diberi nama Jaka Lalana ini akan mempermudah mobilitas masyarakat dari Jawa Barat hingga ke Jakarta, serta menjadi elemen kunci dalam penggabungan layanan transportasi publik di wilayah Bandung dan Karawang.
Kereta wisata yang dijadwalkan melayani rute Jakarta–Bogor–Sukabumi–Cianjur ini diluncurkan secara resmi pada tanggal 14 Desember 2025. Nama Jaka Lalana sendiri diambil dari bahasa Sunda yang memiliki arti 'laki-laki yang gemar menjelajah' atau 'pengembara', seperti yang dijelaskan oleh Gubernur.
KA Jaka Lalana akan dioperasikan oleh PT KAI dengan rute baru Jakarta–Cianjur, melewati Bogor dan Sukabumi, memberikan opsi perjalanan yang lebih cepat dan nyaman bagi publik. Kereta ini dijadwalkan berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08.00 WIB dan diperkirakan tiba di Stasiun Cianjur pada pukul 12.45 WIB.
Sementara itu, untuk perjalanan dari Cianjur, keberangkatan dimulai pukul 16.00 WIB dan akan tiba di Gambir sekitar pukul 20.35 WIB. Total waktu tempuh sekitar empat jam empat puluh lima menit, tergantung kondisi jalur dan lalu lintas kereta api lainnya.
Menjelang hari peluncuran, minat masyarakat terhadap layanan baru ini cukup tinggi, terutama mengenai informasi harga tiket. Walaupun PT KAI belum mengumumkan tarif resmi, harga tiket KA Jaka Lalana diperkirakan akan berada di kisaran Rp100.000 hingga Rp300.000 per penumpang.
Estimasi ini didasarkan pada tarif layanan kereta wisata sejenis, disesuaikan dengan kelas dan fasilitas yang ditawarkan. Kereta Jaka Lalana dirancang sebagai kereta wisata premium dengan fasilitas seperti tempat duduk yang nyaman, layanan makanan dan minuman, serta potensi paket wisata terintegrasi.
Karena peluncurannya berdekatan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru, diperkirakan tiket akan ludes dengan cepat. PT KAI juga kemungkinan akan memberikan diskon promo antara 20–30 persen di masa awal operasional. Masyarakat dianjurkan untuk segera memesan melalui aplikasi KAI Access atau mitra resmi setelah pengumuman tarif.
KA Jaka Lalana akan melayani 17 stasiun pemberhentian. Setelah keberangkatan dari Gambir, kereta akan singgah di Manggarai, Cawang, Pasar Minggu, Depok, Citayam, Bogor, Bogor Paledang, sebelum memasuki jalur selatan dan berhenti di Cicurug, Cibadak, Cisaat, Sukabumi, Gandasoli, Cireungas, Lampegan, dan Cibeber, sebelum akhirnya mencapai Cianjur.
Dengan waktu tempuh yang efisien dan fasilitas yang mumpuni, KA Jaka Lalana diprediksi akan menjadi pilihan favorit baru bagi wisatawan dan para pelaju yang ingin menuju Cianjur, sekaligus diharapkan dapat mendorong penguatan pariwisata daerah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ini Dia Harga Tiket hingga Jadwal Lengkap Kereta Wisata Jaka Lalana Jakarta - Cianjur
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |