TIMES NUNUKAN, YOGYAKARTA – Dari keramaian kota Yogyakarta, Bangkutaman menyajikan aroma musik baru lewat single terbaru "Mencari". Cermin dari eksplorasi diri, lagu ini melangkah di antara jejak masa lalu dan garis masa depan mereka.

Wahyu ‘Acum’ Nugroho, suara di balik "Mencari", berbagi bahwa trek ini adalah pertemuan antara yang dulu dan yang kini. Ia mengundang pendengar untuk bergabung dalam pertanyaan mendasar: esensi dari Bangkutaman saat ini ada di mana?

"Waktu terkadang mengharuskan kita untuk pencarian yang tak henti. Mencari makna, mencari kedamaian - terkadang apa yang kita cari hadir begitu saja," ungkap Wahyu dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025).

"Mencari" menerjemahkan perjalanan spiritual itu dalam alunan musik rock psikedelik yang melankolis namun tulus.

Lagu ini bukan sekadar ekspresi, tapi juga pencarian identitas musikal Bangkutaman yang telah melanglang buana di industri musik Indonesia selama dua dekade.

Sebagai pembuka menuju dokumenter dan koleksi Arsip Rekaman yang akan merangkum pekerjaan mereka dari tahun 2005 hingga 2020, single "Mencari" merupakan langkah pertama pada perjalanan baru, membawa pada wajah-wajah tak terlupakan dan makna anyar yang belum pernah terungkap sebelumnya dalam format digital.

Sebelumnya, nada-nada "Mencari" telah memenuhi ruang-ruang pendengar melalui kompilasi Synchronize Session Two pada 2009, namun kini Bangkutaman mempersembahkan lagi dengan interpretasi yang lebih dalam dan refleksi yang lebih matang terhadap perjalanan mereka.

Sejak pertama kali terbentuk di Yogyakarta pada tahun 1999, hingga berpindah ke Jakarta dan merilis "Ode Buat Kota" yang dinobatkan sebagai Album Terbaik 2010 oleh Rolling Stone Indonesia, Bangkutaman terus mengukir jejak dalam skena musik nasional. Formasi mereka saat ini terdiri dari Wahyu "Acum" Nugroho (Gitar dan Vokal), Madava Nanda (Bass, Keyboard) dan Christo Putra (Drum), yang siap mengajak pendengar ke dimensi musik yang autentik dan puitis. (*)