TIMES NUNUKAN, JAKARTA – Sebuah gol legendaris Lionel Messi kini dihidupkan kembali dalam bentuk karya seni berbasis kecerdasan buatan (AI), berkat tangan dingin seniman media asal Turki, Refik Anadol.

Ia menyebut gol Messi tersebut sebagai lebih dari sekadar momen penting dalam dunia olahraga.

“Gol Messi bukan hanya penentu dalam pertandingan, tapi juga ekspresi kompleks dari niat, ingatan, dan gerakan manusia,” ujar Anadol seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/7/2025).

Menggabungkan teknologi biosensor dan sistem AI canggih yang dilatih menggunakan data dari momen ikonik itu, Anadol berupaya menjelajahi batas baru dalam seni berbasis AI.

“Di sini, data berubah menjadi emosi, dan ingatan menjadi bentuk,” tambahnya.

Gol yang dimaksud terjadi di final Liga Champions 2009 saat Barcelona menghadapi Manchester United.

Pada menit ke-70, skor berubah menjadi 2-0 setelah Xavi Hernández mengirimkan umpan lambung dari sisi kanan. Messi, yang jarang mencetak gol lewat sundulan, melompat tinggi—diperkirakan sekitar 2,70 meter—dan menyundul bola melewati penjaga gawang Edwin van der Sar.

Messi sempat terjatuh dan kehilangan salah satu sepatunya. Namun itu tak menghalangi selebrasinya yang penuh suka cita, menandai kemenangan penting bagi Barcelona dan kariernya sendiri.

Menanggapi proyek ini, Messi menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi bersama Anadol.

“Saya sudah tahu karya Refik Anadol itu luar biasa. Setelah kami bertemu di Miami, saya makin tak sabar melihat bagaimana ia bisa mengubah momen dalam olahraga menjadi karya seni yang unik, seperti yang biasa ia buat,” kata Messi.

Hasil penjualan dari karya seni ini akan disalurkan untuk kegiatan amal, termasuk mendukung kerja sama global Inter Miami CF Foundation dengan UNICEF. (*)